Juni 23, 2009

Menyiasati Anak Sulit Makan

Menyiasati Anak Sulit Makan

Oleh Martina Rini S. Tasmin, SPsi.
Jakarta, 8 Maret 2002
Ibu
:
"A lagi ya, satu lagi aaanya, yah satu lagi yah"
Anak
:
"Nggak mau, udah kenyang"
Ibu
:
"Satu lagi deh, abis itu udahan deh makannya. Tinggal sedikit nih, tuh lihat di piringnya, tinggal sedikit kan. Satu lagi yaaaaa"
Anak
:
"Nggak mau ah, udah kenyaaaaaaaaaaaang"
Bagi sebagian ibu, dialog di atas mungkin terdengar sangat familiar di telinga ketika jam makan anak-anak telah tiba. Memberi makan kepada anak-anak balita terkadang memang menyulitkan. Anak tidak selalu menyukai apa yang diberikan kepada mereka. Mereka cenderung lebih menyukai makanan ringan berupa makanan yang manis (seperti permen, biskuit), makanan junk food (biasanya dalam bentuk makan siap saji seperti hamburger, fried chicken, french fries), dan makanan yang tasty (misalnya chiky, cheetos) dibandingkan makanan utama yang berupa nasi dan lauk pauknya.
Menghadapi situasi diatas orangtua biasanya menggunakan berbagai cara untuk membuat agar anaknya mau makan, bahkan seringkali sampai merasa perlu untuk memaksa anak, apalagi orangtua dari anak-anak yang bertubuh mungil. Orangtua mungkin beranggapan bahwa tubuh mungilnya itu terbentuk karena anaknya kurang makan dan gizi. Nah, gimana caranya menyiasati agar anak mau makan makanan yang disediakan oleh orangtua?
Komponen Utama Sumber Energi
Untuk perkembangan tubuh dan energi anak membutuhkan sejumlah kalori. Kebutuhan kalori ini dipenuhi dari nutrisi, yaitu protein, karbohidrat dan lemak. Protein berguna untuk membentuk struktur sel-sel tubuh. Protein banyak terkandung dalam makanan yang terbuat dari tumbuhan maupun hewan, contohnya ikan, susu, keju, kacang dan tepung. Karbohidrat berguna sebagai energi yang diperlukan untuk beraktivitas dan proses-proses penting yang terjadi di dalam tubuh. Karbohidrat terkandung dalam gandum, kacang-kacangan, kentang, beras, buah-buahan, gula dan madu. Lemak juga berguna sebagai sumber energi. Lemak banyak terkandung dalam susu, kacang-kacangan, mentega dan minyak.
Selain membutuhkan nutrisi, tubuh juga membutuhkan vitamin, mineral dan serat. Vitamin, mineral dan serat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Semua makanan pada umumnya mengandung setidaknya satu unsur nutrisi yang dibutuhkan dan dapat juga mengandung vitamin, mineral dan serat. Unsur-unsur inilah yang seringkali disebut dengan istilah Gizi (nutrisi, vitamin, mineral dan serat).
Bagaimana dengan makanan siap saji atau junk food? Junk food yang disukai anak-anak sebenarnya bukanlah makanan yang tidak ada faedahnya sama sekali. Contohnya hamburger, mengandung protein dan lemak, sumber zat besi dan vitamin B yang baik buat anak. Namun perlu diingat bahwa lemak dan protein yang terkandung dalam hamburger melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu jika anak menyukai junk food, tidak ada salahnya sekali-kali diberikan, namun sangat dianjurkan untuk tidak mengkonsumsinya secara berlebihan. Jika hal itu sampai terjadi maka akan berpengaruh kurang baik bagi kesehatan karena asupan gizi yang diperoleh tidak seimbang, dan juga memicu terjadinya obesitas/kegemukan.
Mengapa Anak Menolak Makan?
Papalia (1995), salah seorang ahli perkembangan manusia, mengungkapkan bahwa pada usia 0-3 tahun perkembangan fisik dan otak anak berlangsung paling pesat/growth spurt, karena itu tubuh membutuhkan gizi yang banyak, sehingga biasanya anak memiliki nafsu makan yang baik. Setelah usia 3 tahun, perkembangan tubuh tidak lagi sepesat sebelumnya, kebutuhan tubuh akan makanan menurun dan biasanya diikuti nafsu makan anak yang juga menurun. Oleh karena itu dibutuhkan kreativitas dari orangtua agar anak jangan sampai kekurangan gizi akibat tidak mau makan.
Illingworth (1991), seorang ahli kesehatan anak, mengutarakan beberapa hal-hal yang menurut pengamatannya dapat menjadi penyebab anak tidak mau makan:
Memakan kudapan diantara jam makan, akibatnya tubuh masih berkecukupan dengan nutrisi yang berasal dari kudapan tersebut, sehingga anak tidak merasa lapar
Perkembangan ego sang anak; anak menolak makan sebagai manifestasi dari perkembangan sikap mandiri. Anak merasa sebagai individu yang terpisah dari orangtua, sehingga menolak bentuk dominasi orangtua
Anak ingin mencoba kemampuan yang baru dimilikinya yaitu mencoba makan sendiri tetapi orangtua melarangnya melakukan hal tersebut
Menu tidak bervariasi sehingga anak merasa bosan dengan makanan yang terhidang atau bentuk makanan tidak menarik
Anak sedang merasa tidak bahagia, sedih, depressi atau merasa tidak aman/nyaman
Anak sedang sakit
Sementara itu, bentuk penolakan yang dilakukan anak dapat berupa:
Memuntahkan makanan
Makan berlama-lama dan memainkan makanan. Pada tahapan usia 9 bulan-2,5 tahun memang masih merupakan suatu hal yang wajar jika anak makan berlama-lama karena ia belum mengenal konsep waktu. Namun jika anak telah berumur lebih dari usia tersebut, tetapi masih makan berlama-lama dan memainkan makanannya maka hal tersebut tidak lagi dapat disebut wajar/normal tetapi merupakan suatu cara anak untuk menarik perhatian dan menentang dominasi orangtua.
Sama sekali tidak mau makan
Menumpahkan makanan
Menepis suapan dari orangtua
Tindakan Keliru yang Seringkali Dilakukan Orangtua
Beberapa tindakan yang sebenarnya keliru yang seringkali dilakukan orangtua dalam menghadapi situasi diatas misalnya:
Membujuk. Misalnya dengan kata-kata: "makan sayur bayamnya ya, biar kuat seperti popeye", "kalau makannya habis nanti mama bilang sama papa kalau anak mama dan papa pintar loh", dll.
Mengalihkan perhatian, misalnya: anak disuapi makan sambil menonton film atau sambil bermain-main
Memberi janji, misalnya: "kalau makannya habis, nanti mama belikan ice cream"
Mengancam, misalnya: kalau makannya tidak habis, nanti kalau ke dokter disuntik loh"
Memaksa, misalnya anak dipaksa membuka mulut lalu dijejali makanan
Menghukum, misalnya anak yang tidak mau makan langsung dipukul atau diperintahkan masuk kamar
Membolehkan anak untuk memilih menu makanan yang diingininya. Dalam hal ini orangtua biasanya akan langsung mengganti menu jika anak mengatakan bahwa ia tidak menyukai menu yang dihidangkan.
Tindakan yang Sebaiknya Dilakukan Orangtua
Dengan mengetahui bahwa nafsu makan anak digerakkan oleh jumlah makanan yang dibutuhkan tubuh, orangtua seharusnya menjaga nafsu makan anak dan memastikan bahwa anak mendapatkan kebutuhan tubuhnya. Para ahli psikologi anak sama sekali tidak menyarankan anak dipaksa untuk makan apapun penyebabnya, karena semakin dipaksa anak akan semakin memberontak.
Lalu apa tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua untuk membuat anak mau makan dan tidak kekurangan sumber energi yang dibutuhkan tubuhnya? Berikut ini beberapa saran yang dapat anda lakukan jika menghadapi anak yang sulit makan:
1. Kurangi kudapan atau tidak memberikan kudapan sama sekali di antara jam makan. Termasuk di sini adalah pemberian susu kepada anak. Bagi anak yang memiliki nafsu makan sangat baik, pemberian kudapan maupun susu diantara jam makan masih diperbolehkan, tetapi harus dilakukan dengan jadwal tetap dan dosistepat sehingga tidak terjadi obesitas.
2. Menghidangkan menu yang bervariasi. Sama seperti orang dewasa, jika hampir setiap hari diberikan menu yang sama, maka anak akan bosan (meskipun menu yang diberikan merupakan menu favorit anak tersebut). Oleh karena itu, orangtua harus jeli dan pintar untuk memberikan menu yang bervariasi kepada anak. Misalnya: jika anak sudah sering diberi ikan cobalah mengganti ikan dengan ayam atau daging atau dapat pula diganti cara memasaknya.
3. Mempercantik tampilan makanan. Contohnya, dalam sebuah iklan di TV, ada orangtua yang menghidangkan nasi goreng dengan diberi gambar wajah, mata yang terbuat dari tomat, bibir dari sosis, dan hidung dari ketimun. Penampilan nasi goreng yang seperti ini akan lebih menarik perhatian bagi anak daripada nasi goreng yang terhidang begitu saja di piring tanpa hiasan.
4. Saat anak sedang merasa sedih, cobalah untuk terlebih dahulu membuat perasaan anak lebih baik dengan menunjukkan kasih sayang dan mencoba mengerti penyebab mengapa anak merasa sedih. Contoh: anak sedih karena kematian anjing yang disayanginya, maka bisa dihibur dengan mengatakan bahwa "anjingnya sekarang sudah sembuh, tidak akan pernah sakit lagi di tempat yang baru".
5. Biarkan anak makan sendiri. Jangan takut dengan kekotoran yang disebabkan anak makan sendiri, karena yang penting di sini adalah anak merasa mampu, dipercaya oleh orangtua, semakin mandiri dan kemampuan motoriknya juga akan terlatih dan berkembang baik.
6. Jangan memburu-buru anak agar makan dengan cepat. Anak yang makannya berlama-lama, tidak perlu diburu-buru. Jika semua sudah selesai makan, meja sudah dibersihkan dan anak masih bermain dengan makanannya, maka sebaiknya makanannya disingkirkan. Anak mungkin akan merasa marah, jika hal ini terjadi orangtua tidak perlu berdebat ataupun memarahi anak, berikan perpanjangan waktu yang cukup, jika perpanjangan waktu sudah selesai maka makanan benar-benar ditarik dan tidak diberikan perpanjangan waktu lagi. Dengan demikian anak akan mengerti ada waktu untuk makan.
7. Tidak perlu setiap kali mengikuti keinginan anak dengan mengganti menu sesuai keinginanya, karena mungkin saja ketidaksukaannya disebabkan keinginan menentang dominasi orangtua. Sebaiknya tanamkan kesadaran pada anak bahwa makan adalah tugasnya, dengan tidak memuji jika makanan dihabiskan, dan juga tidak memarahi, mengancam, membujuk, menghukum, atau memberi label anak sebagai anak nakal jika makanannya tidak dihabiskan/tidak mau makan.
8. Jika anak tidak mau makan dan si anak berada dalam keadaan sehat, tidak apa-apa, singkirkan saja makanan dari meja makan, dan anak tidak perlu diberikan kudapan apapun di antara waktu makan utamanya. Dengan demikian, ketika tiba waktu makan selanjutnya anak akan merasa lapar (bukan kelaparan) dan ia pasti akan makan apapun yang dihidangkan.
9. Tidak perlu memberikan porsi yang banyak kepada anak, sehingga sulit dihabiskan. Lebih baik memberikan porsi yang sedang, jika anak merasa kurang, ia boleh minta tambah.
10. Berikan makanan secara bertahap sesuai jenis dan kandungan gizi satu persatu, mulai dari yang mengandung banyak zat besi dan protein (misalnya daging), sampai terakhir jenis yang kurang penting (misalnya puding sebagai penutup mulut). Jika anak merasa sudah kenyang sebelum sampai pada makanan tahap berikutnya, orangtua tidak perlu lagi memaksa anak untuk makan
Reaksi orangtua akan menentukan arah dan proses pembelajaran anak terhadap berbagai hal sampai mereka menemukan kesadaran dan tanggungjawab secara internal. Jika reaksi orangtua menguatkan perilaku sulit makan, maka yang terjadi kemudian adalah anak menjadi sulit makan. sebaliknya jika reaksi orangtua menguatkan perilaku mudah makan, maka anak mudah makan. Satu hal yang sebaiknya diingat orangtua adalah tidak mudah untuk selalu merespon perilaku anak secara tepat. Tulisan ini mungkin dapat menjadi suatu informasi yang berguna bagi anda para orangtua yang peduli terhadap kesejahteraan anaknya. Selamat mencoba. (jp)

Mei 08, 2009

Mengenal Pre-Eklamsia atau Gestosis

HATI-HATI: PREEKLAMPSIA !

Kaki bengkak saat hamil, itu wajar. Tapi jika disertai pusing atau sakit kepala, hati-hati lo! Segera periksa ke dokter. Siapa tahu Anda mengidap preeklampsia.
Preeklampsia atau keracunan kehamilan memang penyakit yang hanya terjadi saat hamil. "Penyakit ini tak terjadi pada wanita yang tidak hamil," jelas dr. Rudy Setyadi, Sp.OG dari RS Mitra Keluarga.
Sebetulnya istilah preeklampsia, dalam dunia kedokteran saat ini, sudah tak digunakan lagi. Sebagai gantinya, para dokter menyebutnya gestosis. Artinya, penyakit yang hanya terjadi saat kehamilan.
Ibu hamil mana pun dapat mengalami preeklampsia. Tapi,umumnya ada beberapa ibu hamil yang lebih berisiko, yaitu ibu hamil untuk pertama kali, ibu dengan kehamilan bayi kembar, ibu yang menderita diabetes, memiliki hipertensi sebelum hamil, ibu yang memiliki masalah dengan ginjal, dan hamil pertama di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun. Ibu yang pernah mengalami preeklampsia pada kehamilan sebelumnya akan ada kemungkinan berulang pada kehamilan berikutnya. Adakalanya juga tidak.
Sayangnya penyebab preeklampsia sampai saat ini masih merupakan misteri. "Tak bisa diketahui dengan pasti, walaupun penelitian yang dilakukan terhadap penyakit ini sudah sedemikian maju," tutur lulusan Fakultas Kedokteran UI ini. Yang jelas, preeklampsia merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil, di samping infeksi dan perdarahan.

GEJALA YANG MUNCUL
Kondisi preeklampsia sangat kompleks dan sangat besar pengaruhnya pada ibu maupun janin. Gejalanya dapat dikenali melalui pemeriksaan kehamilan yang rutin. Kendati tak jarang si ibu merasa dirinya sehat-sehat saja.
"Adanya preeklampsia bisa diketahui dengan pasti, setelah pada pemeriksaan didapatkan hipertensi, bengkak, dan protein dalam urin," terang Rudy.
Preeklampsia biasanya muncul pada trimester ketiga kehamilan. Tapi bisa juga muncul pada trimester kedua. Bentuk nonkompulsif dari gangguan ini terjadi pada sekitar 7 persen kehamilan. Gangguan ini bisa terjadi sangat ringan atau parah.

Secara klinis, gejala-gejalanya ditandai oleh:
* Penemuan tekanan darah yang tinggi ataupun peningkatan tekanan darah dari biasanya. Itu merupakan hal penting untuk menentukan seorang ibu hamil mengalami preeklampsia atau tidak. Sebagai patokan digunakan batasan tekanan darah lebih dari 130/90 mmHg.
* Bengkak dapat mudah dikenali di daerah kaki dan tungkai. Pada keadaan yang lebih berat didapatkan bengkak di seluruh tubuh. Pembengkakan ini terjadi akibat pembuluh kapiler bocor, sehingga air yang merupakan bagian dari sel merembes keluar dan masuk ke dalam jaringan tubuh dan tertimbun di bagian tersebut.
* Terdapat kadar protein tinggi dalam urin karena gangguan pada ginjal. Gejala preeklampsia ringan menunjukkan angka kadar protein urin lebih tinggi dari 500 mg per 24 jam. Yang parah dapat mencapai angka 5 gram dalam 24 jam. Pengeluaran urin pun kurang dari 400 ml per 24 jam.
* Kenaikan berat badan lebih dari 1,36 kg setiap minggu selama trimester kedua, dan lebih dari 0,45 setiap minggu pada trimester ketiga.

PERJALANAN PENYAKIT
Seluruh organ tubuh dapat terpengaruh oleh preeklampsia, misalnya:
* Otak
Dapat terjadi pembengkakan di otak sehingga timbul kejang dengan penurunan kesadaran yang biasa disebut eklampsia. Dapat juga terjadi pecahnya pembuluh darah di otak akibat hipertensi.
* Paru-paru
Bengkak yang terjadi di paru-paru menyebabkan sesak napas hebat dan bisa berakibat fatal.
* Jantung
Terdapat payah jantung.
* Ginjal
Ditemukan adanya gagal ginjal.
* Mata
Bisa terjadi kebutaan akibat penekanan saraf mata yang disebabkan bengkak maupun lepasnya selaput retina mata. Kebanyakan bersifat sementara. Kendati demikian, pemulihannya memakan waktu cukup lama.
* Sistem darah
Terjadi pecahnya sel darah merah dengan penurunan kadar zat pembekuan darah.

AKIBAT PADA JANIN
Janin yang dikandung ibu hamil pengidap preeklampsia akan hidup dalam rahim dengan nutrisi dan oksigen di bawah normal. Keadaan ini bisa terjadi karena pembuluh darah yang menyalurkan darah ke plasenta menyempit.
Karena buruknya nutrisi, pertumbuhan janin akan terhambat sehingga terjadi bayi dengan berat lahir yang rendah. Bisa juga janin dilahirkan kurang bulan (prematur), biru saat dilahirkan (asfiksia), dan sebagainya.
Pada kasus preeklampsia yang berat, janin harus segera dilahirkan jika sudah menunjukkan kegawatan. Ini biasanya dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu tanpa melihat apakah janin sudah dapat hidup di luar rahim atau tidak. Tapi, adakalanya keduanya tak bisa ditolong lagi.
Dokter tak akan membiarkan penyakit ini berkembang makin parah. Bila perlu, tanpa melihat usia kehamilan, persalinan dapat dianjurkan atau kehamilan dapat diakhiri. Tergantung keadaan, persalinan dilakukan dengan induksi atau bedah caesar.
Lantaran itu, ibu hamil harus melakukan pemeriksaan rutin dan konsultasi pada dokter. Minimal setiap bulan pada kehamilan awal dan seminggu sekali menjelang kelahiran. Maksudnya, agar bisa segera diketahui jika ada gejala preeklampsia. Jangan tunggu sampai parah!
Riesnawiati Soelaeman.Ilustrasi:Pugoeh(nakita)



Menjalani Kehamilan Dengan Rileks
Banyak orang tua menyarankan agar ibu hamil menjalani kehamilannya dengan rileks. Kecemasan menghadapi persalinan hanya akan merugikan Anda. Bisa diduga Anda akan cemas sepanjang kehamilan. Selain itu, janin dalam perut pun menjadi tak nyaman karena kondisi ibu yang demikian.
Ingat, kehamilan adalah anugerah. Tak semua wanita diberi kesempatan yang sama. Jadi, jalani hari-hari Anda dengan sukacita. Perlu diingat pula, kehamilan hanya berjalan sembilan bulan. saja. Setelah itu, Anda akan memperoleh hadiah yang luar biasa: seorang bayi.
Teknik relaksasi umumnya bisa membantu Anda mengurangi kecemasan dan ketegangan yang berlebihan. Cobalah Anda melakukannya saat ketegangan muncul. Minta suami menemani.
Relaksasi bisa dilakukan dengan mencoba bersantai, duduk sambil memejamkan mata. Relaksasikan otot-otot tubuh, dari otot kaki, perlahan-lahan naik ke atas tungkai, punggung, leher, dan wajah. Bernapaslah lewat hidung, tarik dan hembuskan perlahan-lahan. Ulangi selama 10 sampai 20 menit.
Bisa juga dilakukan dengan cara tarik napas perlahan dan melalui hidung. Sambil melakukannya, tekan perut ke arah luar. Hitung sampai empat. Biarkan otot pundak dan leher Anda rileks. Lalu, keluarkan napas perlahan-lahan dan tenang. Ulangi beberapa kali sampai Anda merasa tenang.
Riesnawiati


Agar Lebih Nyaman Bersama Preeklampsia
Umumnya dokter akan menganjurkan istirahat total (bed rest). Jika tak terlalu membahayakan, cukup dilakukan di rumah. Karena itu, Anda sangat menentukan agar istirahat menjadi lebih nyaman. Ingat, ini demi keselamatan Anda dan janin.
* Istirahat Total.
Istirahat total dapat mengurangi kerja jantung ibu. Suplai darah ke rahim pun lebih terjaga kecukupannya. Dengan kata lain, aktivitas yang meningkat menyebabkan tekanan darah meningkat lebih tinggi lagi. Lantaran itu istirahat total merupakan solusi terbaik.
Istirahat total berarti berbaring di tempat tidur. Sebaiknya berbaring ke sisi sebelah kiri untuk meningkatkan aliran darah pada janin.
Meninggalkan tempat tidur hanya bila Anda perlu ke kamar mandi. Usahakan kamar dalam keadaan gelap atau remang-remang dengan stimulasi sesedikit mungkin.
* Dapatkan Pertolongan.
Mintalah pada keluarga, teman, atau pembantu rumah tangga untuk menggantikan segala tugas Anda di rumah sebagai ibu rumah tangga. Misalnya, menyiapkan makanan, mencuci pakaian, belanja dan membersihkan rumah. Bila tak ada yang membantu, tanyakan pada rumah sakit apakah Anda bisa memperoleh perawat rumah.

Bila Anda memiliki anak kecil, mintalah keluarga, teman Anda atau pengasuhnya untuk selalu menemani. Atau, biarkan si kecil tinggal beberapa hari dengan keluarga Anda. Mungkin cara ini dapat membantu anak untuk mengalami hal baru sebagai sebuah liburan. Sekaligus membuat Anda bisa jauh lebih tenang.
* Lakukan Apa yang Dapat Anda Lakukan.
Tinggal di tempat tidur tak berarti Anda tak dapat melakukan apapun. Anda dapat merencanakan, misalnya, menu makanan, mengurus keuangan, membaca, menonton televisi, dan memutar musik lembut.
* Kurangi Makanan Bergaram.
Sejumlah besar garam yang masuk ke dalam darah Anda dapat menyebabkan volume darah di pembuluh darah bertambah. Akibatnya, jantung bekerja lebih kuat dan tekanan darah pun meningkat. Jadi, aturlah menu makanan Anda dengan kecukupan gizi seimbang dan protein tinggi seperti daging, ikan, susu, telur, keju, dan kacang-kacangan.
Hindari makanan yang mengandung banyak garam (tinggi natrium). Natrium banyak terdapat pada garam, bumbu dapur, bahan pengembang maupun pengawet makanan. Karena itu, Anda perlu menghindari makanan camilan, seperti biskuit, kue-kue, makanan instan, banyak saus, makanan kaleng, dan sebagainya.
* Perbanyak Minum.
Anda bisa minum air putih lebih banyak dari biasanya. Air akan mendorong garam ke luar tubuh. Dengan banyak minum, Anda menjadi lebih sering ke toilet sehingga kelebihan garam bisa terbawa keluar. Minimal Anda minum 2 liter per hari.
* Tertib Minum Obat.
Jangan sekali-kali melanggar aturan dokter. Setiap obat yang dikonsumsi harus atas persetujuan dan anjuran dokter. Biasanya dokter akan memberi obat antihipertensi. Dan bila perlu diberikan obat penenang.
Riesnawiati






Maret 24, 2009

Cacingan : Ringan tapi tak boleh diabaikan

CACINGAN : RINGAN, TAPI TAK BOLEH DIABAIKAN

Jangan anggap sepele cacingan pada anak. Akibatnya bisa sampai kekurangan gizi, lo, Bu!

Cacingan memang tak tergolong penyakit berat atau yang langsung mengakibatkan kematian. Tapi, harap diingat, penyakit cacingan berdampak buruk terhadap kesehatan, nutrisi, tingkat kecerdasan, serta perkembangan mental. Terutama jika terjadi pada saat anak dalam masa pertumbuhan.

Kok, bisa begitu parah? "Ya, karena cacingan bisa mengakibatkan anak kekurangan gizi sehingga dampaknya bisa menjadi lebih buruk," tutur Dr. Rachmat Kurdi, Sp.A, dari RSIA Hermina Jatinegara.

Untuk saat ini, ungkap Rachmat, jumlah mereka yang terkena cacingan masih tergolong tinggi di Indonesia. Penyebabnya beragam. Antara lain, iklim tropis dan kelembaban udara yang ternyata sangat sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan larva dan telur cacing. Kecuali itu, disebabkan pula oleh faktor sosial ekonomi yang buruk, kebersihan yang tidak terjaga, dan kepadatan penduduk.

BISA KURANG GIZI

Begitulah, hampir semua anak usia 1-10 tahun terkena infeksi cacing. "Umumnya infeksi di sini belum sampai menimbulkan gejala cacingan. Tapi, cacing-cacing sebagai parasit, sudah masuk ke dalam tubuh anak," jelas Rachmat.

Sesuai namanya, cacingan disebabkan oleh cacing. Ada tiga jenis cacing yang biasanya menjadi penyebab penyakit ini, yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichuira), cacing tambang (Ancylostoma duodenale).

Cacing gelang hidup di daerah usus halus, tempat sebagian besar makanan yang masuk diserap. Infeksi cacing gelang bermula dari telur cacing yang terbawa oleh makanan yang masuk ke dalam mulut si anak. Telur-telur cacing ini kemudian menetas, menembus dinding usus, dan masuk ke dalam aliran darah menuju paru-paru. Kemudian keluar dari tenggorokan sampai ke ludah. Ludah yang mengandung larva cacing ini akan tertelan kembali dan masuk ke dalam usus halus. Nah, di tempat inilah cacing gelang akan tumbuh dewasa.

Cacing-cacing gelang yang hidup di dalam saluran pencernaan ini seringkali menimbulkan kembung, mual, dan muntah-muntah pada si kecil. Anak pun biasanya kehilangan nafsu makan dan umumnya dibarengi dengan diare karena ketidakberesan pada saluran pencernaan.

Di samping itu, cacing-cacing gelang yang sudah dewasa akan mengambil makanan yang masuk. "Tak heran jika bisa mengakibatkan penderita kekurangan gizi," tegas Rachmat.

Pada kasus yang berat, cacing-cacing gelang yang jumlahnya banyak ini akan menggumpal dan berbentuk seperti bola. Jika sudah seperti ini, bukan tidak mungkin akan terjadi sumbatan di saluran pencernaan anak.

Sedangkan cacing cambuk dewasa hidup di dalam membran usus besar sehingga tidak menganggu pencernaan makanan. Kendati demikian, dapat menimbulkan peradangan di sekitar tempat hidup si cacing. Pada kondisi infeksi cacing cambuk yang ringan, gejala tidak akan terlalu tampak. Namun pada kondisi yang parah, cacingan karena cacing cambuk ini mengakibatkan diare yang parah. Jika kondisi ini dibiarkan bisa membuat perdarahan usus dan anemia.

Peradangan pada kasus ini bisa menimbulkan gangguan perut yang hebat. Itu sebabnya pada anak yang terkena cacingan jenis ini juga bisa menimbulkan mual, muntah, dan perut kembung.

Kasus cacingan jenis cacing tambang berbeda dengan kedua jenis yang sudah disebutkan tadi. Cacing tambang menetas di luar tubuh manusia. Larva cacing masuk ke dalam tubuh melalui kulit.

Cacing tambang yang hidup menempel di usus halus mengisap darah penderitanya. Soalnya, memang darahlah yang menjadi santapan para cacing tersebut. "Tak heran kalau gejala yang muncul berupa lesu, pucat, dan bisa mengakibatkan anemia berat," terang Rachmat.

SETAHUN SEKALI

Pemberian obat cacing merupakan salah satu cara pencegahan cacingan pada anak. Kendati obat cacing ini dijual bebas, sehingga tidak perlu resep dokter, sebaiknya para ayah dan ibu tetap hanya memberikan obat tersebut berdasarkan indikasi. "Sebagai pencegahan, pemberian obat cacing dilakukan minimal setahun sekali," ujar Rachmat. Jika kondisi lingkungan tidak bersih, tempat di mana cacing-cacing tumbuh subur, sebaiknya dilakukan 3-6 bulan sekali.

Yang perlu diingat orang tua, kendati aman, obat tetap mengandung zat kimia yang merupakan racun jika diberikan melebihi dosis. Karena itu, jangan sembarangan memberi obat jika tanpa indikasi.

Anak-anak di atas usia 1 tahun sudah bisa mengkonsumsi obat-obatan tersebut. Sedangkan yang di bawah usia tersebut sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Untunglah, umumnya cacingan sendiri lebih banyak diderita oleh anak-anak di atas usia 1 tahun. Mungkin karena pada usia demikian, si anak sudah mulai bermain.

Obat-obatan tersebut biasanya berhasil mengeluarkan cacing-cacing dari dalam tubuh. Umumnya keluar saat buang air besar.

Tetapi, obat-obatan tersebut hanya diberikan jika cacingan muncul dalam gejala ringan. "Jika sudah berat, segera bawa ke dokter agar segera bisa ditangani dengan baik," tutur Rachmat.

Bukan apa-apa, gejala yang berat akan berakibat fatal. Katakan saja, jika si anak sudah lesu berlebihan, tidak ada nafsu makan, muntah, dan sebagainya, tentu akan mengakibatkan daya tahan tubuhnya semakin menurun. Akibatnya, ia akan mudah terserang infeksi lain. "Ini yang berbahaya," ujarnya.

HIDUP SEHAT

Jadi, bagaimana cara kita agar anak terhindar dari penyakit cacingan? Yang paling ampuh, pemberantasan cacingan dilakukan dengan perilaku hidup sehat pada anak dan seluruh keluarga. Biasakan untuk selalu hidup bersih, seperti cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar dengan sabun. Kemudian potonglah kuku secara berkala agar tetap pendek dan bersih.

Jangan pula lupa memilih dan mengolah makanan dengan bersih. Misalnya, mencuci sayuran lewat air kran yang mengalir. Kemudian, tidak membiarkan makanan dihinggapi lalat karena biasanya lalat mampu membawa telur-telur cacing. Nah, bila ia hinggap pada makanan kita, maka telur tersebut akan berpindah.

Begitu juga dengan kebiasaan jajan yang buruk. Biasakan anak untuk tidak jajan jenis makanan dan di tempat sembarangan.

Jadi, kuncinya adalah melaksanakan hidup bersih dan sehat sehingga cacing pun takut mendekat. Nah, kalau sudah begitu, kalau ada yang bertanya, "Anak Ibu cacingan", Anda bisa dengan lantang menjawab, "Tentu tidak!"

 

Riesnawiati Soelaeman.Foto: Rohedi(nakita)

  

Cacing Kremi? Aduh Gatalnya!

Kremian, itu istilah para orang tua jika si anak menderita cacingan akibat jenis cacing kremi (Enterobius vermicularis). Orang tua memang sering mengaitkan penyakit ini dengan kebiasaan anak mengemil kelapa parut atau ikan. Tentu saja itu tidak benar. Yang jelas, kesamaannya dengan kelapa parut adalah karena bentuk cacing ini kecil-kecil dan berwarna putih.

Telur cacing kremi masuk ke dalam tubuh anak melalui mulut untuk kemudian bersarang di usus besar. Setelah dewasa, cacing berpindah ke anus. Nah, jika dalam jumlah banyak, cacing ini bisa menimbulkan gatal-gatal dan biasanya muncul malam hari. Tak heran kalau si kecil tampak rewel akibat gatal-gatal yang tak bisa ditahannya.

Sebaiknya olesi daerah anus dan sekitarnya dengan baby oil. Kecuali itu, pisahkan semua peralatan untuk menghindari penularan. Jangan salah, lo, barang-barang seperti handuk, pakaian, celana, bisa menjadi media untuk menyebarkan cacing kremi tersebut.

Riesnawiati

 

Sumber : Nakita

 

Jangan Pertaruhkan Masa Depan Si Kecil karena Cacingan

Jangan Pertaruhkan Masa Depan Si Kecil karena Cacingan 

Anak mudah lelah, nafsu makan berkurang, gampang mengantuk dan tak bergairah dalam belajar? Waspada, bisa jadi si kecil mengidap cacingan. 

Anda mungkin tak percaya dan berdalih bahwa si anak telah diberi makanan bergizi dan menyehatkan di rumah. Tapi ingat, anak usia sekolah bisa jajan di mana saja: Di pinggir jalan, kantin atau warung yang kurang terjaga kebersihannya. Perilaku kurang sehat ini masih ditambah kebiasaan cuci tangan dengan sabun yang tak diterapkan. Nah, bukan mustahil cacing mampir ke tubuh anak 'kan? 

Sebagai ilustrasi saja, sebuah penelitian yang dilakukan secara acak oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi terungkap hampir 30% siswa-siswi sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP) menderita cacingan.

Dari hasil penelitian ditemukan dari 86 sampel pelajar SD ternyata sekitar 28 sampel mengidap cacingan. Sedangkan dari 300 sampel siswa SMP, ada 6 orang yang menderita cacingan. Jumlah yang positif menderita penyakit cacingan dari hasil penelitian itu, sebanyak dua sampel mengidap cacingan jenis cacing tambang, cacing cambuk sebanyak 12 sampel, dan 14 cacing gelang.

Penyakit cacingan itu yang diderita sebagian siswa SD dan SMP Sukabumi tersebut disebabkan oleh dua faktor penyebaran, yakni penyebaran lewat kaki di mana cacing tersebut masuk ketika mereka tidak memakai alas kaki dan penyebaran melalui rongga mulut dan tubuh melalui makanan. Nah, faktor kedua inilah yang sering terjadi pada sebagian besar anak-anak. Sehabis bermain-main dengan tanah, mereka lupa mencuci tangan dengan sabun dan langsung menyantap makanan di kantin, atau bekal dari rumah. Padahal di tangan mereka ini bisa jadi terdapat ratusan telur cacing yang terbawa masuk saat anak mengonsumsi makanan, selanjutnya menetas di perut. 

Jika cacingan tak segera diatasi, selain akan mengganggu konsentrasi belajar, cacing parasit tersebut akan terus-menerus menggerogoti kekebalan tubuh anak. Cacing tersebut akan terus berkembang dan mendominasi kebutuhan tubuhnya karena sejumlah makanan akan dilahap habis cacing-cacing itu. Tubuh anak hanya kebagian ampasnya, karena zat gizi yang penting sudah habis 'diserobot' cacing.  

Wah, haruskah mengorbankan generasi muda karena cacingan? Tentu saja tidak. Berikut ada sejumlah kiat yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi cacingan pada anak:

 

1. Selalu tanamkan pola hidup sehat pada anak, termasuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan tak boleh jajan di sembarangan tempat.

2. Jika si kecil doyan sayur mentah (lalapan), usahakan mencucinya bersih dengan air mengalir, atau mencelupkannya sebentar ke air mendidih dengan tujuan agar telur cacing yang kemungkinan terdapat pada sayur tersebut mati.

3. Biasakan minum obat cacing secara rutin, dengan dosis yang tepat.

4. Lakukan pemeriksaan feses secara berkala di laboratorium, khususnya jika anda curiga si kecil rentan terkena cacingan. 

Nah, membiasakan pola hidup sehat sejak dini itu perlu sekali. Jangan pertaruhkan masa depannya karena cacingan yang merugikan.

 

Sumber : www.hanyawanita.com

 

Februari 26, 2009

Promo Bulan ini

Merk :Kid Head Quarter
Model : Boarding Army
Size : 3T,4T,5T,6T,6X

Old Price : Rp.60.000 (set)

New Price :
- Rp. 50.000 (set)
- Rp. 10.000 (atasan)
- Rp. 40.000 (celana)



Februari 19, 2009

Aneka Obat Tradisional Untuk Anak

Aneka Obat Tradisional Untuk Anak

Berikut sejumlah penyakit dan ramuan obat tradisional untuk mengatasinya.


* PERUT KEMBUNG

Ramuan 1:
Bahan dan cara membuat: 3 lembar daun jambu biji/jambu klutuk yang muda dan telah dikeringkan, 2 butir kapulaga, 1/4 ibu jari kulit batang pulosari, 3 gram adas. Rebus semua bahan dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring, minum airnya. Cara pemakaian: Untuk anak usia 3 bulan: 5-7 x 1 sdt sehari .Untuk anak usia 6 bulan: 3 x 1 sdm sehari . Untuk anak usia 3 tahun: 1 x 1 gelas sehari.

Ramuan 2:
Bahan: 25 gr ubi jalar merah, 1 butir kapulaga, 1 butir cengkeh, 1 butir merica, 1/4 ibu jari kayu manis, 1/4 butir biji pala, 5 gr jahe, gula merah secukupnya. Cara membuat: Rebus dengan air secukupnya hingga tersisa 200 cc. Minum airnya selagi hangat dan makan ubinya.

Ramuan 3
Bahan: beberapa lembar daun mengkudu (pace) atau daun arak pagar Cara membuat: layukan daun di atas api, beri minyak kelapa, remas-remas. Kemudian tempelkan ke perut bayi, dibungkus dengan gurita/sehelai kain.


* SAKIT PERUT
Bahan: 1 jari kunyit dibakar, 1 jari kulit batang pulasari, 1 genggam seluruh tanaman patikan cina segar, 1 cangkir air. Cara membuat: Tumbuk semua bahan, tambahkan air, didihkan hingga tinggal 1 cangkir, saring dengan kain bersih. Pemakaian: Untuk anak 1 tahun: 3 x sehari 1 sdm. Untuk anak 2 tahun: 3 x sehari 4 sdm. Untuk anak lebih tua: 3 x sehari 1/2 cangkir


* PANAS DALAM
Bahan dan cara membuat: 100 gr labu parang/labu kuning dan 60 gr pepaya matang, dijus. Tambahkan gula batu yang sudah dicairkan secukupnya. Kemudian diminum.


* PANAS

Ramuan 1
Bahan dan cara membuat: 1 jeruk nipis peras airnya, 3 siung bawang merah diparut, 1 sdm minyak kelapa, sedikit garam. Campur semua bahan, kompres di ubun-ubun.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuat: bawang merah secukupnya ditumbuk. Lumurkan ke seluruh tubuh, terutama dahi, ubun-ubun, leher, dan ketiak.


* MUNTAH-MUNTAH
Bahan dan cara membuatnya: 15 gr daun kemangi secukupnya dijus, lalu tambahkan madu kemudian diminum.


* MUNTAH BERAK
Bahan dan cara membuatnya: 1/2 gelas air kelapa muda, 1/2 sendok garam, 1/2 gelas air matang . Campur semua bahan, aduk hingga garam larut. Minum setiap 2 jam sekali sampai berak-berak berkurang. Jika berak-beraknya berkurang, lanjutkan4 jam sekali.


* CACINGAN

Ramuan 1
Bahan dan cara membuat: 10 gr kulit delima kering dan 1/2 buah pinang segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Minum air rebusan itu selagi hangat sebelum sarapan.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuat: 2 jari akar pepaya, 1 siung bawang putih dan madu secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Minum airnya selagi hangat.


* DEMAM

Ramuan 1
Bahan dan cara membuatnya: 200 gr wortel diparut lalu diperas hingga keluar air sarinya. Air perasannya direbus kemudian diminum selagi hangat.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuatnya: 5 kuntum bunga kenop dan 5 gr manisan labu tangkua/labu bligo direbus dengan air secukupnya. Minum air rebusannya.


* DIARE

Ramuan 1
Bahan dan cara membuat: air perasaan 1 ketimun yang sudah direbus dan disaring. Tambahkan madu, kemudian diminum.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuat: 1 genggam daun jambu biji muda, 5 butir adas, 2 jari tangan pulosari, 2 cangkir air. Potong-potong bahan dan rebus hingga tinggal 1 angkir. Minum 2 x sehari 1/2 cangkir.


* BATUK

Ramuan 1
Bahan dan cara membuat: 20 gr kaktus yang telah dikupas kulitnya, rebus dalam air secukupnya. Minum selagi hangat.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuat: 5 gr kulit jeruk mandarin kering dan 1 buah belimbing wuluh direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, minum airnya selagi hangat.

Ramuan 3
Bahan dan cara membuat: 1 genggam bunga belimbing wulung segar, 1 bawang merah, 1/4 kelereng buah pala, 1 sdm gula batu, 1/2 gelas air. Bawang merah diiris menjadi 4, buah pala dipecah hingga kecil-kecil. Masukkan semua bahan dalam mangkok kecil dan ditutup, lalu dikukus selama 1 jam. Saring dan minum pagi dan malam hari sebelum tidur.


* GATAL-GATAL
Bahan dan cara membuat: 2-3 jari batang brotowali dan 6 gelas, didihkan selama 1/2 jam. Gunakan untuk mencuci kulit yang gatal.


* SARIAWAN

Ramuan 1
Bahan dan cara membuat: 1-2 lembar daun sirih segar. Kunyah perlahan-lahan, biarkan sebentar dalam mulut sebelum ditelan. Kemudian minum air hangat. Lakukan 3 x sehari.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuat: 5 lembar daun jintan segar, kunyah, biarkan sebentar dalam mulut lalu dibuang.


* PENAMBAH NAFSU MAKAN

Ramuan 1
Bahan dan cara membuat : 1/2 -1 jari temu hitam, sedikit garam, gula aren/jawa secukupnya, dan 1 cangkir air matang. Temu giring diparut, aduk dengan air hangat, disaring, endapkan beberapa saat. Ambil bagian yang bening, tambahkan garam dan gula, lantas diminum. Pemakaian: 1 x sehari, diulang selama 3 hari.

Ramuan 2
Bahan: 1 helai daun pepaya segar, sedikit garam, dan 1/2 cangkir air matang. Cara membuat: Tumbuk semua bahan, saring airnya, minum. Pemakaian: 1 x sehari, diulang tiap 3 hari.


Diambil dari Tanaman Obat Keluarga, Departemen Kesehatan RI dan Resep Prof.H.M. Hembing Wijayakusuma.

Februari 11, 2009

Menjaga perut tetap mulus setelah melahirkan

Dear Bunda,

Aku mau bagi-bagi tips, buat Bunda yang kebetulan sekarang lagi hamil. Biasanya setelah habis melahirkan, perut kita akan berkerut dan bergaris-garis putih. Akibat pemekaran waktu hamil dan mengempis kembali setelah melahirkan.

Untuk para Bunda yang ingin perutnya tetap mulus setelah melahirkan nanti, berikut tipsnya.

Oleskan perut setiap habis mandi dengan : Baby oil / Minyak Zaitun / Hand Body.

Hasilnya perut akan terjaga kemulusannya hingga setelah melahirkan.

Semoga bermanfaat...



Februari 10, 2009

Tips bayi meler, batuk dan pilek

Radang tenggorokan, pilek dan batuk adalah penyakit saluran pernapasan yang paling sering menyerang bayi dan anak-anak Apalagi gejalanya ditambah dengan rewel, hidung mampet atau justru tidak berhenti meler, dan nyeri di telinganya! Rasanya ingin ada obat ajaib yang bisa membuat anak sembuh dalam sekejap

Mungkin hampir seluruh orang tua pernah pergi ke dokter dan anaknya didiagnosis radang tenggorokan dengan gejala tersebut diatas. Mungkin kemudian kita pulang dengan sederet obat atau. mungkin juga tidak.
]adi sebenarnya, apa yang periu kita waspadai tentang radang tenggorokan yang terkenal ini?

Anak & Bayi bisa sangat sering terserang infeksi saluran napas atas, termasuk radang tenggorokan dan ternyata sekitar 90% dari kasus radang tenggorokan yang disertai hidung berair, demam, dan nyeri telinga
disebabkan oleh virus! Bakteri menjadi penyebab dari 10% kasus sisanya. Karena hampir seluruh kasus disebabkan oleh virus, maka antibiotik biasanya tidak diperlukan. Infeksi oleh virus (misalnya: batuk-pilek, radang tenggorokan) sesungguhnya tidak bisa disembuhkandengan antibiotik. Infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya, tubuh akan melawan dengan sistem kekebalan tubuh (imunitas). Penggunaan antibiotik yang berlebihan justru akan merugikan karena akan membuat anak menjadi resisten dan antibiotik menjadi tidak mempan untuk melawan infeksi saat dibutuhkan.

Pada 10% kasus sisanya bakteri penyebab radang tenggorokan tersering adalah Streptokokus. Gejala infeksi bakteri ini adalah tenggorokan yang berwarna merah daging dan tonsil yang mengeluarkan cairan. Untuk mendiagnosis bakteri ini sebagai penyebab secara past! adalah dengan melakukan usap tenggorok untuk kemudian dikultur serta dilakukan pemeriksaan darah
Saya sebagai pencinta herbal sering diminta saran oleh para orang tua bagaimana cara menghadapinya dengan bantuan herbal atau secara natural.

Berikut adalah tips sederhana yang secara empiris membantu imunitas anak & bayi , bahkan orang dewasa sekalipun. Bahan yang diperlukan adalah minyak oles/usap/gosok yang mengandung bahan baku utama minyak kelapa (cocos nucifera) atau biasa dikombinasikan pula dengan kayu putih, cengkeh dll. Untuk bayi pilihlah yang tidak terlampau keras atau tidak menyebabkan iritasi kulit.

Cara pemberian adalah dengan mengoleskan pada beberapa titik limfatik diwaktu sebelum tidur.
Titik yang dioleskan adalah :
1. Dibalik kedua lutut
2. Dikedua ketiak
3. Dikedua pelipis
4. Dioles tipis dari kedua belakang daun telinga bawah (persis ditempat biasanya lubang anting) sampai leher
5. Di dada atas dekat leher
Boleh juga ditambah pada lipatan paha, namun biasanya agak kerepotan untuk bayi yang kerap menggunakan popok bayi (diapers) untuk buka pasangnya.

Pengolesan minyak kelapa ini baik juga dilakukan dikala sehat sehingga imunitas dan pertumbuhan bayi & anak yang lebih baik.

Demikianlah tips sederhana dan manjur ini, semoga bermanfaat.


Sumber : milis www.bayi-kita.yahoogroups.com

Februari 06, 2009

Memilih Jenis Kelamin Bayi

CARA MEMILIH JENIS KELAMIN BAYI


Jika ingin anak perempuan

• Lakukan coitus 2-3 hari sebelum ovulasi
• Sebelum coitus, basuh vagina dengan larutan asam. Misal 2 sendok makan l cuka dilarutkan
dalam 1 liter air.
• Usahakan istri tidak mencapai orgasme selama coitus, karena akan mening-katkan suasana
basa , sehingga sperma Y yang berhasil membuahi sel telur.
• Lakukan coitus dengan posisi berhadapan sehingga sperma tertampung di sekitar mulut rahim,
• Lakukan penetrasi perlahan-lahan, sehingga kebanyakan sperma Y akan mati pada waktu
penis melewati leher rahim. Hal ini karena sperma Y cukup lama berada di dalam cairan vagina
yang bersuasana asam.
• Lakukan coitus sesering mungkin selama 2-3 hari sebelum ovulasi.

Jika ingin anak laki-laki
• Lakukan coitus sedekat mungkin dng ovulasi sebaiknya tepat pada ovulasi, berkisar antara 12
jam sebelumnya.
• Sebelum coitus, basuh vagina dengan soda sehingga suasana basa
• Lakukan penetrasi langsung ke dalam, sehingga sebagian besar dari sperma Y langsung masuk
ke rahim.
• Waktu ovulasi adalah ± 14 hari dihitung dari mens hari pertama untuk yang siklus mensnya 28
hari.

Memilih mempunyai bayi laki-laki atau Perempuan

• Berharap biasanya dilakukan oleh sebagian orang yang mempunyai suatu rencana pada waktu
mendatang. Bagi beberapa orang yang tidak mempunyai sebuah rencana pada waktu dekat,
anda dapat menyimpannya sebagai referensi.

Latar belakang :
• Sperma laki-laki mengandung unsur spermatozoa X dan Y, spermatozoon X menentukan unsur
perempuan sedangkan Y adalah unsur laki-laki. Berdasarkan sifat-sifat physiologi dari
spermatozoa diatas, para ahli gynetika membuat teori dalam memilih untuk melahirkan bayi
laki-laki atau perempuan.

1. Faktor makanan :
• Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Suami harus makan makanan yang banyak mengandung Alkaline, sedangkan istri banyak makan makanan yang mengandung asam.
Makanan yang banyak mengandung alkaline adalah : sayur-sayuran, buah-buahan, putih telur, susu, dan ganggang laut.
Makanan yang banyak mengandung asam adalah : Daging, dan sea food (makanan laut )
• Jika menginginkan bayi laki-laki.
Suami harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam, sedangkan istri harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung alkaline ( liahat jenis makanan diatas )

2. Faktor waktu ( Kapan melakukan senggama ? )
• Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Keseringan senggama diklakukan pada waktu sebelum masa haid.
• Jika menginginkan bayi laki-laki.
Keseringan senggama diklakukan pada waktu mendekati masa haid dan atau segera sesudah masa haid.
Bagaimana mengetahui periode masa haid ?
Temperatur atau suhu tubuh meningkat ( anda bisa menggunakan alat pengukur suhu tubuh dan mencatatnya sebagai record )

3. Faktor Penetrasi ( tusukan ).
• Jika menginginkan seorang bayi perempuan.
Suami harus menghindari tusukan yang dalam kedalam kemaluan istri pada waktu senggama.
• Jika menginginkan bayi laki-laki.
Disarankan untuk melakukan tusukan yang dalam oleh suami pada waktu senggama.
Alasan :
Karakter dari Spermatozoa X dan Y.
Spermatozoa X : Pelari maraton (jauh) dengan stamina yang tinggi ( kuat )
Spermatozoa Y : Pelari sprinter (cepat) dengan stamina yang loyo ( lemah )
Jadi, dengan tusukan yang dalam, kemungkinan untuk spermatozoa Y mencapai tujuan akan lebih besar.

4. Faktor Rangsangan.
Jika menginginkan seorang bayi perempuan.
Istri harus menhidari rangsangan selama senggama. Secresi cairan yang keluar dari kemaluan penempuan akan menjadi alkaline jika terangsang, hal ini akan mendorong aktifitas spematozoa Y.
 Jika menginginkan bayi laki-laki.
Ejakulasi suami sesudah istri terangsang.

5. Faktor persiapan istri.
 Jika menginginkan seorang bayi perempuan.
Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok white vinegar yang sudah dicampur dalam satu liter air bersih. Hal ini dilakukan agar kondisinya menjadi asam sehingga aktifitas spermatozoon Y menurun.
 Jika menginginkan bayi laki-laki.
Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok soda yang sudah dicampur dalam satu liter air bersih.

6. Faktor posisi
 Jika menginginkan seorang bayi perempuan.
Posisi Istri pada waktu senggama diatas suami.
 Jika menginginkan bayi laki-laki.
Posisi suami pada waktu senggama berada diatas istri. Hal ini mengikuti sifat dari spermatozoon Y akan cepat menuju sasaran ( sel telur ).

Januari 14, 2009

Ketentuan Pembelian

KETENTUAN PEMBELIAN
  1. Harga belum termasuk biaya pengiriman
  2. Pemesanan dapat melalui Email, SMS/Phone atau YM
  3. Kami akan melakukan konfirmasi melalui SMS
  4. Pengiriman dilakukan setelah kami menerima konfirmasi pembayaran
  5. Pengiriman menggunakan jasa kurir/pos/TIKI dengan biaya perKG

PEMBAYARAN

Transfer Pembayaran via :

  1. Bank Niaga : No. Rekening 922-01-04685-11-3 an. Sari Damayanti
  2. Bank BCA : No. Rekening 272-1070-591 an. David
  3. Bank Mandiri : No. Rekening 164-00-000-2759-1 an. Sari Damayanti

Januari 01, 2009

Hubungi Kami

Email :
ouwkeren@gmail.com

Yahoo Messenger :
sari_lgein@yahoo.com

Phone :
0813-1405-1027
0878-8180-6983

Harga Khusus / DIskon

  1. Diskon 5% : untuk pembelian minimal 6 pcs/stel
  2. Diskon 10% : untuk pembelian minimal 12 pcs/stel